Punk Ilegal adalah zine yang sempat dianggap bahaya oleh tukang poto-copy. Isu-isu yang diangkat oleh zine ini memang bisa dianggap membahayakan pemerintah, tapi bukan itu alasannya. Zine ini dianggap berbahaya oleh tukang poto-copy adalah karena setiap halamannya didominasi warna hitam. Itu artinya zine ini bisa menghabiskan tinta hitam yang cukup banyak. Hehehe.
Desain zine Punk Ilegal bisa dikatakan sangat anarkis sekali: warna hitam yang mendominasi dan ilustrasi-ilustrasi yang bisa dikatakan cukup agitatif. Melihat zine Punk Ilegal sekilas saja, kita tentu langsung tahu bahwa zine ini pasti dibuat oleh anak punk!
Mengenai isi, tulisan-tulisan di Punk Ilegal ini bisa dikatakan cukup beragam. Tentang kritik terhadap budaya modern, tentang persoalan personal, tentang perempuan dalam komunitas, tentang feodalisme, tentang global warming, tentang media dan televisi, tentang teori Marxis, bahkan ada juga yang mengkritik kekerasan yang dilakukan oleh agama. Ada juga ulasan singkat seputar filosofi Punk yang ditulis oleh Craig O’Hara dan sekilas tentang anarkisme. Ada juga interview band: Autonomia dan Reprobate. Dan review rekaman (kaset). Banyak banget kan?
Zine yang hanya terdiri dari sembilan lembar kertas A4 itu berbicara tentang banyak hal. Barangkali bisa dibilang itulah kekurangan yang terdapat di Punk Ilegal. Tema yang diangkat tidak fokus. Terlalu banyak yang ingin dibicarakan, sehingga pembaca tidak bisa mendapatkan pesan apa yang sebenarnya ingin diangkat oleh Punk Ilegal. Apakah Punk Ilegal memang dikonsepkan seperti itu? Jika memang iya, mungkin kekurangan tersebut bisa dimaafkan.
Namun, tentu saja saya tetap mengapresiasi zine ini. Sebab, Punk Ilegal bisa dikatakan sebagai bahan bacaan yang tidak akan saya dapatkan di majalah-majalah dan koran-koran nasional. Tulisan-tulisan yang terdapat di Punk Ilegal adalah tulisan-tulisan yang sangat khas dan sangat out of the mainstream!
Dikutip dari jurnalomongkosong.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar